Hari itu
sudah lama kita tak bersua, lama sekali..
sampai aku lupa bagaimana rasanya tenggelam berdua dengannya
di sana , di tempat itu aku dan dia
sebuah perkenalan yang membosankan, yang basi kata orang-orang banyak
tapi kami berkenalan di situ, si tempat membosankan tetapi banyak orang yang belalu lalang disana
masih kental rasanya saat pertama kali aku bertemu, tegur sapa yang kaku..
malu-malu di hati masih ada, bahkan saat pertama kali melihat matanya
begitu dalam dan hangat
itulah awal aku mengenal pribadinya
pribadi yang hangat dan menyenangkan
terbersit di hati untuk memilikinya.. tapi pasti itu sebuah kesia-siaan
kaca di depan mata tak menyanggupi penampilanku saat itu
begitu lusuh dan tak menarik
aku yakin pasti dia yang aku kagumi pun akan berpikiran yang sama, atau mungkin berpikiran lain? itu yang paling di harapkan
tiap doa yang di hembuskan adalah agar dia menjadi milikku
doa yang hampir mustahil
tetapi apa salahnya mencoba bukan? :D
maret, doa yang dihembuskan ke ruh pun menjadi sebuah kado terindah untukku
dia memberikan percikan api yang membakar tubuhku
hati berlarian tak menentu, membuat dunia hanya milikku.. IYA CUMA MILIKKU! ~dan dia
tetapi perjalanan itu sangat singkat bagiku, aku bahkan belum sempat membuatnya mengenalku
adakah yang salah denganku?
pertanyaan yang selalu terbersit jika aku duduk termenung
pertanyaan yang paling ku benci, pertanyaan yang bahkan dia tak bisa menjawabnya
pertanyaan yang membuatku terperosok kedalam sebuah lubang
dan sekarang aku telah bangkit dari lubang tersebut
belum sepenuhnya, bahkan pertanyaan itu masih selalu berputar di kepala
hatipun sangat sulit untuk menaklukannya,
sampai aku melihatmu kembali dan kau tak melihatku..
dan pertanyaan itu kembali terbersit : adakah yang salah ?
0 komentar:
Posting Komentar